Pertanyaan | Jawaban |
---|---|
Berapa dosis penggunaan VITERNA dan POC NASA serta HORMONIK pada budidaya ikan nila, bagaimana cara aplikasi yang efektif ? | Jika menggunakan ketiga produk tersebut, cara pencampurannya adalah : VITERNA dan POC NASA masing-masing satu botol dicampur menjadi satu, kemudian campuran tersebut ditambah dengan 1 – 2 tutup botol HORMONIK. Sedangkan dosis penggunaannya sama saja untuk semua jenis ikan maupun udang, yaitu 1 tutup botol campuran tersebut ditambah dengan 0,5 sampai 1 liter air yang kemudian dicampur dengan 2 ? 3 kg pakan ikan. |
Bagaimana perlakuan terhadap air kolam yang baru saja kena hujan deras dalam waktu yang lama ? | Sifat air hujan yang kurang baik bagi kehidupan ikan adalah keasaman yang agak tinggi yang bisa meningkatkan resiko tumbuhnya jamur dan bibit penyakit lain. Untuk mengatasinya adalah dengan cara pembuangan air bagian atas kolam kira-kira setinggi 10 ? 20 cm. Agar keasamannya netral, beri kapur dolomite atau zeolit dengan dosis 500 kg perhektar. |
Bagaiman aplikasi TON pada kolam dari semen atau terpal ? | Pada kolam semen atau terpal, maka tidak diperlukan pengolahan lahan seperti di lahan tanah, oleh karena itu perlakuan TON hanya dilakukan setelah isi air. Perlakuan pertama yaitu setelah pembersihan selesai dilakukan, isi kolam diisi air setinggi 20 cm, tebarkan/siramkan TON dengan dosis 1 kg per hektar (satu sendok makan penuh per 100 m2), setelah itu air dibiarkan selama 3 hari, setelah itu diisi penuh untuk keperluan budidaya. Perlakuan berikutnya dilakukan setelah ikan berumur 15 hari dengan dosis yang sama dan diulang setiap 15 hari untuk menjaga kualitas air kolam budidaya. |
Jika kita pakai VITERNA dicampur dengan 1 kg pakan ikan, apakah tidak over dosis ? | VITERNA adalah bahan organic murni, sehingga sebenarnya tidak ada kata over dosis karena prinsip kerja VITERNA seperti pakan biasa. Banyak pengguna yang juga memakai dosis tersebut dan tidak terjadi masalah pada ikannya. |
Jika kolam tidak bisa dikeringkan, apa akibatnya, apakah produk NASA bisa mengatasi masalah tersebut ? | Jika tidak bisa dikeringkan, maka tanah dasar kolam akan menjadi lebih asam. Hal itu tentu akan sangat merugikan bagi ikan maupun udang yang dipelihara. Cara mengatasinya adalah dengan pemberian kapur dolomite atau zeolit dengan dosis yang disesuaikan dengan keasamannya. Pemberian TON secara kontinyu dapat mengurangi kadar keasaman tersebut, namun akan lebih efektif jika tetap digunakan kapur seperti di atas. |
Pak jika kita menggunakan pelet dengan kadar protein 20% kemudian dicampur dengan produk NASA, apakah hasilnya akan sama dengan ikan yang diberi pakan dengan protein 30% ? | Hasil aplikasi di lapangan menunjukkan bahwa penggunaan produk NASA mampu meningkatkan hasil panen walaupun hanya menggunakan pakan buatan sendiri atau pakan yang harganya rendah. Hal itu bisa tercapai karena produk NASA menambah kandungan nutrisi di pakan yang diberikan. Akan tetapi jika menggunakan pakan yang lebih bagus, maka hasilnya juga jauh lebih baik, karena disamping menambah kandungan pakan, produk NASA juga berfungsi meningkatkan efisiensi penggunakan zat gizi di pakan. |
Bagaimana mengatasi udang windu yang stress ? | Udang windu stress banyak sebabnya, bisa karena kurang pakan, karena perubahan kualitas air, bisa karena cuaca yang kurang baik dan sebagainya. Sehingga cara mengatasinya juga harus sesuai dengan penyebabnya. Namun demikian kita bisa membuat udang mempunyai daya tahan yang tinggi dengan memberi pakan yang cukup dan berkualitas. Produk NASA baik TON maupun VITERNA atau POC NASA mampu meningkatkan daya tahan dari segi kualias air yang baik dan konsumsi nutrisi yang berkualitas. |
Apakah produk NASA dapat mengatasi penyakit bintik putih pada udang windu ? | Penyakit bintik putih pada udang windu adalah penyakit karena serangan virus SEMBV (Systemic Ectodermal Mesodermal Baculovirus), yang mengakibatkan penyakit penurunan daya tahan tubuh udang sehingga udang mudah sekali sakit dan mati. Sampai saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit tersebut. Yang dapat kita lakukan adalah mencegah virus tersebut masuk ke kolam budidaya kita. Caranya dengan mencegah masuknya hewan pembawa (carrier) kepiting, udang liar masuk ke kolam budidaya kita. Produk NASA baik TON maupun VITERNA atau POC NASA memang bukan obat, tetapi mampu mengurani efek serangan virus tersebut dengan meningkatkan daya tahan tubuhnya. |
Bagaiman mengatasi penyakit karena jamur pada ikan air tawar ? | Penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit, cendawan, atau hama dapat ditanggulangi dengan menggunakan bahan kimia atau disinfektan dan insektisida. Disinfektan yang biasa digunakan adalah benzalkonium chloride, chlorine, formaldehyde, dan iodine. Dalam pemberian antibiotika maupun disinfektan, yang terpenting dan harus diperhatikan adalah dosis dan cara pemakaian serta waktu henti obatnya (with drawal time). Pemberian TON baik sebelum maupun selama budidaya berlangsung akan membantu mengurangi resiko pertumbuhan jamur di air kolam. |
Bagaimana mengatasi kanibal pada ikan lele yang sering terjadi ? | Kanibal pada ikan lele disebabkan oleh dua hal, yaitu pakan yang kurang atau padat tebar yang terlalu tinggi. Sehingga untuk mengatasinya harus disesuaikan dengan penyebabnya tersebut. Jika kurang pakan maka pakan harus ditambah sampai maksimal sampai 2,5% dari berat badan per hari. Atau secara mudahnya dengan melihat respon ikan terhadap pakan yang kita tebarkan. Jika terlalu padat (lebih dari 150 ekor per meter persegi) maka harus dikurangi dengan menempatkan lele yang berukuran sama. |
Pak apa sebabnya jika air kolam berbusa, bagaimana cara mengatasi hal tersebut ? | Kolam yang berbusa disebabkan oleh beberapa sebab yaitu matinya plakton dalam waktu bersamaan dalam jumlah besar dan penumpukan bahan organik yang terlalu tinggi. Cara mengatasinya dengan pembuangan lumpur hitam pada waktu selesei panen, selama budidaya diatasi dengan penaburan kapur dolomite atau zeolit secara teratur. Perlakuan TON selama budidaya juga dapat mengatasi persoalan tersebut, oleh karena itu TON perlu diaplikasikan selama budidaya berlangsung. |
0 comments:
Post a Comment